Salah satu tangannya mulai mengarah ke selangkangan Lisa. Liukkan tubuhmu, menarilah untuk menggoda sang roh gaib datang lagi…..yak, terus raba badan neng sendiri. Bokeb Kita tuntaskan ritual agung ini.Siaap?”
“I…i…ya..Iya Mbah…” Lisa menjawab, gadis ini agak tergagap karena pandangannya yang terfokus pada penis Mbah Dukun yang kembali perkasa. Dan semua ritual ini bergantung kamu sebagai puterinya. “Demi mamamu sayang….demi mamamu.” Sarmadji membaringkan tubuh Lisa yang didera kebingungan dan rasa nikmat yang pertama kali dia rasakan itu ke karpet. Siiiiiiap dengan ritual kenikmatan berikutnya sayang?” bisik Sarmadji diiringi anggukan lemah Lisa. Lalu ia mengangkat dua kaki Lisa dan meletakkannya ke pundaknya dengan posisi penis masih di dalam liang Lisa. Di lingkarkannya tangan gempal Sang Dukun pada pantat montok Nyonya Dieta. “Sekarang jilati kantong bola kontol Mbah sayang….di situ tempat semua pengasih untuk membuka tirai penghalang Mama…” lanjut Sarmadji.
