Mbak Ratih tampak kecapean, aku bisa melihat raut wajahnya yang kusut. Bokep Crot Dan itu tidak mudah. “Aden, Denok cinta ama aden, sangaaaat cinta”, katanya. Aku tak mencabutnya hingga habis. “Kalau mengerti mengangguklah!”
Mbak Ratih mengangguk. “CD-nya juga”, kataku. “Aku ingin kau anggap aku ini suamimu, cintailah diriku dengan rasa cinta yang sangat dalam, melebihi apapun. Dan lucunya, hal itu menjadi iseng ketika aku mencoba kepada mbak Ratih. Iseng lagi ah…. Kukecup lembut, kuhisapi pentilnya. “Maksudku semua bajumu sampai tidak memakai apapun”, kataku. Ia seakan-akan tak mau melepaskan kenikmatan ini. Sekarang kami berdua telanjang. “Denok berlutut, ayo hadap sini!”, kataku. “Kalau mengerti mengangguklah!”
Mbak Ratih mengangguk. Seketika itu ia menjatuhkan sapunya dan berkata, “Iya den?”
Aku turunkan celanaku. Aku lalu raba dadanya.
