“Sampai di mana nih?”, tanyanya terengah. Saya takut dimarahin Mama”, Aku diam saja, jengkel. Bokep Mom Ke Maribaya? Tadi Sari bilang sendirian. Sampai di perempatan aku harus ambil keputusan mau ke mana? “Iihh.., engga bilang mau keluar.., jijik..”, katanya sambil mencari-cari tissu.Aku rebah terkulai. Mulanya hanya mengelus-elus paha, kemudian meremas buah dada (masih dari luar), terus menyusupkan tangan ke BH (kenyal, tak begitu besar sesuai dengan tubuhnya yang sedang), lalu menekan-nekan penisku yang sudah tegang ke sepasang bulatan pantatnya yang padat. Mulailah aku menyusun rencana. “Ke mana..”, aku balik bertanya. Ada untungnya juga jalanan macet. Penisku mulai bangun membayangkan sebentar lagi aku bakal menggeluti tubuh mulus padat ini. Dari kantor ke jalan “D” memang makan waktu 10 menit jalan kaki.Pukul lima seperempat aku sudah sampai di jalan D. “Kamu sendiri deh”. Sari bukannya mempercepat, malah melepas. Ia meremas.
