国货雄风,硬汉本色

Tangan kiriku memainkan klitorisnya yang basah. Ku tekan kemaluan kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemaluannya.“Sayaang !”, erangku.Kemudian dengan badan yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Bokep Isak tangisnya terus-menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap badan Lena yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.“Lena aku mencintaimu dan ingin menikahimu”.Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, ternyata aku terangsang lagi. Memang dengan posisi dia di atas tekanan kemaluanku di klitorisnya semakin kencang. Lena duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.“Aghh.. Wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Lena gak tahan paakk ! Malam-malam gini bahaya dijalan, dan coba kamu pikirkan keluargamu kalau kamu tak bekerja”.Kemudian Lena kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, menyapu,

国货雄风,硬汉本色

Related videos