“Chelsea Olivia, om…” jawab anak itu dengan senyuman yang seolah dia tidak asing denganku. Bokeb Kami seumura, sekitar 22-24an tahun, makanya agak sedikit kurang nyaman aku melihat perbedaan umurnya dengan John. Aku semakin merasa bersalah apabila anak ini adalah hasil dari benihku. Aku tidak tahu apa yang dirasakan Agnes sekarang ini, apa setiap malam ia harus merasakan perlakuan seperti ini? Aku cuma khawatir kecanduan dengan perilaku begini yang akhirnya akan hypersex seperti temanku, Tono, atau kelainan seperti John ini.Setelah cukup lama John mengelus-ngeluskan penisnya di pinggiran vagina Agnes, akhirnya John melesapkan juga rudalnya ke dalam vagina Agnes. Agnes sebenarnya sudah melupakan masa lalu nya yang suram, dan telah memaafkan aku, tapi aku masih terbebani dengan hal ini. “Anak manis, siapa namanya?…” tanyaku sambil membelai kepala anak itu. Melihat adegan ini aku menjadi teringat kejadian masa lalu, aku yang telah terjebak dalam dunia ‘hitam’ ini memang sedikit doyan




















