Aku merasakan ada gairah yang mendorongku untuk berhubungan lebih intim dengan Albert. Bokeb Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini.Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Aku agak terkejut ketika ia melepaskan bibirnya dari bibirku. Aku menggerakkan tanganku untuk melepas kacamata minusku, namun ia menghalanginya.“Nggak apa-apa, Mur…, Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu…, seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda…, padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.“Udahlah Bert…, sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.“Baiklah, Saya juga ingin melakukannya sejak tadi, kalau




















