Ponsel berbunyi terus kubiarkan sampai tiga kali panggilan baru kuangkat.Sangat kaget mendengar sautan dalam posel itu terdengar suara perempuan baru kukenal. Film Porno Akhirnya aku kabulkan ajakan Tutik karena penuh dengan harapan akan mendapat cerita dari Tutik.Akhirnya kami bergegas mau pergi, pemilik café langsung menegur “abang mau pulang ? ” mendengar ajakan Tutik penulis terdiam sejenak.Tutik sepertinya tidak habis pikir, kenapa saya tidak mau menjawabnya. Roni menarik tangan Tutik sambil mengecup kulit tangan Tutik yang halus penuh dengan arti dan kasih sayang yang tidak bisa dituturkan.Sesampai plaza Tutik mengajak Roni keliling-keling di dalam plaza. Tutik bertanya lagi ” bang ayo donk…! ” Jawab Tutik “bang kalau masih ada kerjaan yang lebih hina dari sini akan kurjakan walaupun itu pahit.
