Niat isengku semakin menjadi-jadi. Fariz pun mulai memijitku. Bokep Hot Fariz terus saja mencuri pandang buah dadaku yang “luber”. Farizpun mulai memijit pantatku yang montok bersih itu. Setiap kali kuperhatikan dia langsung membuang muka, karena takut ketahuan olehku. Tiba-tiba Fariz berteriak,
“Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tan. Setelah selesai akupun berkata padanya, “Maaf ya, tante lupa kunci pintu”. Kedua tanganku memegang vaginaku, jari-jariku menyisir bulu kemaluan. Tubuhnya menempel dengan tubuhku, kamipun bermandikan keringat. Aku meremas tangannya sehingga tangannya itu meremas kedua buah dadaku. “Mmm….”, dia terdiam. “Be..belum pernah tan”, jawabnya singkat.“Udah..kamu pijit kaki tante aja, soal pegal”. “Nih lotionnya”, kataku sambil menyerahkan lotion kepada Fariz. Kemaluannya baru sedikit ditubuhi bulu-bulu halus. Kami sudah menjalin hubungan selama satu setengah tahun.Kok jadi ngomongin diriku ya?
