Si Junior tiba-tiba juga ikut-ikutan ciut. Creambath? Bokep Colmek Perempuan paruh baya itu pun masih duduk di depanku. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku.Aku harus, harus, harus..! Shit! Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu,” kata Wien.Setelah beberapa lama menyodoknya, “Terus dong Yang. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.“Mbak Wien..,” gumamku dalam hati.Perlu tidak ya kutegur? Yes. Wanita muda itu mengikuti di belakang. Kemudian menyerahkan celana pantai.“Mbak Wien, pasien menunggu,” katanya.Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Si Junior tiba-tiba juga ikut-ikutan ciut. Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Tidak pasang wajah perangnya.“Kayak kemarinlah..,” ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya.Begitu kebetulankah ini?


















