Ya aku PD aja percaya jika aku lolos dan bisa bekerja di klinik itu. Bokep STW Pusarku diciumi tubuhku semakin menggeliat manja,“aaahhhhh…pak……aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh……”Lalu dia meraba melepaskan rok miniku secara perlahan. Apalagi saingan aku wajah dan penampilannya jauh berbeda denganku.Aku lebih cetar tentunya, setiap kali datang interview semua orang selalu saja memandangiku dari atas hingga ke bawah. Aku menunggu berjam-jam namun aku harus tetap sabar.Satu persatu masuk untuk wawancara langsung dengan pemilik klinik itu. Terdengar pak Dedi sedang mengunci pintu dan kemudian mendekati aku,“sebelumnya maaf ya mbak..,” tangan pak Dedi membuka kancing bajuku.Kala itu aku memakai kemeja, jas ketat dan rok mini. Keringat bercucuran dingin berubah menjadi kehangatan,“ooohhhhh….aaahhh….ooohhh…aahhh…ooohhhhhhhhhh………”Aku beberapa kali mengeluarkan cairan dari memekku. Aku lihat kulitnya juga bersih mulus semulus kulitku. Dia langsung mendekati dan wajahnya berada didepan wajahku.
