“Ke kamar ku aja, yuk!”Ajaknya sambil menuntun tangan saya ku sih ikut aja. Bokeb Mimpi-mimpiku selama ini udah tercapai. Dia melepaskan baju dan celana ku dan meraih k0ntol ku yg sangat tegang. “Aawwhh..sakit, Ding!!”Dia mengerang kesakitan. “Eh.. Jadi latihan bareng nggak?”“Nggak, ah. aku remas-remas dan ku jilatin puting kiri dan kanannya. Aku ada kesempatan belajar di Singapura sebab mamah-papahku bekerja di sana. ya udah, terima kasih.” saya muterin badan saya belagak mau pergi gitu. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari k0ntol ku masuk. Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Langsung ku lumat payudaranya. “Eh.. Indri ..!!”Akhirnya ku nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Terus dia duduk dihadapan ku ngajakin ku ngobrolin sesuatu. Bibirnya yg kecil mungil dan tipis mengoda, buah dadanya yg montok (jika di bandingkan mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman-teman sebayanya), betisnya yg putih dan mulus, pokoknya absolutely full perfect.




















