saya coba sekali lagi, tak mau masuk juga.“Kamu masih perawan En..?” akhirnya saya tanya dia.Diantara jelita dan wajahnya yang sudah seperti tak sadar itu, saya lihat kepalanya menggeleng dan itu adalah suatu jawaban.Usaha menembus lubang kendarkmatan itu saya tunda dulu. Dengan berani, akhirnya ia singkapkan kain yang menutup sebagian kemaluanku itu.Dengan terbuka begitu, maka dengan lebih leluasa ia dapat menyantap pemandangan yang jarang terjadi ini. Bokep Brazzers Endar masih merem-melek, tangannya tak mau lepas dari kemaluanku. Pinggulnya digoyangkannya tanda mengelak, saya hampir putus asa.Tetapi kudengar suara manjanya,“Jangan pakai tangan Mas. Begitu selesai, Endar menyandarkan tubuhnya ke dadaku sambil berkata.“Mas, itunya sudah tumbuh lagi belum..? Barangkali inilah suatu yang ditungu-tunggu. Bulu-bulu yang sudah rapih memenuhi lagi sekitar kemaluanku, segera terlihat dengan jelas.“Nah, begitu khan lebih oke…” katanya.“Aku kapok En, nggak mau nyukur plontos lagi.”“Kenapa Mas..?”“Waktu mau numbuh.




















