Mas Zani mulai
mencium bibir Yeyen, cuma Mas Zani
menciumnya dengan stabil, pelan
terus, berbeda dengan Yeyen yang
style seksnya aku akui lumayan unik. Sekitar satu jam kemudian,
muncullah mereka berdua dari pintu
kamar Yeyen. Bokep Crot “Hmmhh.., aduh Yen nikmat Yen..”,
begitu rintihan Mas Zani. Setelah segar, aku hampir tidak
percaya waktu keluar ternyata
mereka masih saja bermesraan
bersetubuh. Ah.., aku juga sempat
berkenalan dengan adik Yeyen yang
bernama Lenny, yang mondar-mandir
keluar masuk kamar. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya
mau dibawa papanya lho..”, katanya. Wah.., payudara
Yeyen benar-benar besar dan
menggairahkan dengan puting
susunya yang tebal dan berwarna
coklat tua. Aku langsung berjalan
keluar kamar, sedangkan mereka
tidak menghiraukanku sama sekali,
benar-benar gila..! Mas Zani dan Yeyen
tersenyum geli pertama kali
melihatku, mungkin mereka
menganggap tingkahku di dalam
kamar tadi lucu, lalu Mas Zani
bertanya. Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok.




















