“Enggak. Bokep live Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Ini berarti taruhan 50-50. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku. Langsung sigap kutangkap tangannya. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada. Minus malah di bagian depan. Putri sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Tangannya menggenggam k0ntolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Parahnya, putri lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut. Aku tidak peduli. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Sadar aku memperhatikan dirinya, Putri balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”
Pikiranku langsung cepat bereaksi. hahaha)
Kudorong pelan Putri ke arah meja kerja dokter. P : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu.




















