Ristia dan Lita di pagi hari serta Firna dan Astrina di sore hari, aku membagi mereka menjadi dua eksekusi dan masing-masing dengan satu perawan. Bokep China “ Ouhhhh… agh… Agh… Aaaghhhhh… ”, dsahnya sembari membelai rambutku. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Ristia dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir kawinnya ke bibirku. Aku merasakan rongga Vagina Firna lebih dalam daripada Vagina-nya Ristia dan Lita. Ristia yang tak sempat berpikir dan tidak tahu tampak marah tetapi Lita menanggapinya dengan gurauan saja. Kami berbulan madu dengan sangat memuaskan dan menjadikan itu sebagai tonggak baru pondasi cinta kami.Sebulan berlalu dan aku mengabulkan permintaan cerai istriku dulu tetapi istriku malah mengurungkan niatnya itu dan ikut balik kerumahku dengan syarat dia melupakan gosip itu (menjadi nyata) dan mempercayai kesetiaanku.




















