Aku harus menyisihkan banyak saingan saat aku melamarnya. Bokep Colmek Jiwaku sungguh-sungguh tergoncang. Itu pertanda bahwa mereka kini sedang menapaki puncak syahwatnya.Tetapi akhirnya aku tergelitik untuk kembali mengintip. Tampilan keseluruhan lelaki itu benar-benar menempatkan aku menjadi pecundang total. Aku menunggu beberapa waktu sebelum aku mengendap memasuki halaman rumahku sendiri. Hatiku gemuruh sepertinya gelombang tzunami yang sedang menyerang pantai Larantuka dan melenyapkan pucuk-pucuk nyiurnya.Ada semacam bara cemburu yang sangat merangsang hasrat birahiku. Dan kini aku benar-benar melayang ke arah belakang terjerembab jatuh ke tumpukan puing bekas bongkaran rumahku.Entah terluka atau tidak aku tak lagi merasakannya. Mereka saling menikmati dan meminum ludah lawannya. Tangannya yang kekar penuh otot merampas rambut-rambut Warni dan memerasinya. Bukankah tadi pagi Jono masih memergoki lelaki itu?!Aku lihat blus, kutang dan roknya.




















