Workplace Toket Mutiara12 dengan isu korporat. Bokep Jilbab/Hijab Plus: pertumbuhan karakter, satire pas. Minus: jargon niche. Buat kamu yang ambis. Yuk nonton.
Lha wong Mbak Wien menutupi wajahnya begitu. “Ini..?” kataku. Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokan depan, kurang lebih 100 meter lagi. Dadaku mulai berdegup lagi. Lalu vaginanya, basah sekali. Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa? Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing. Lalu dikocok-kocok sebentar. Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aku kalah lawan kancing. Ia malah melengos. Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagian lengan, kalau belum cukup kancing Bapak-bapak di sebelahku juga bisa. Ia tidak bercerita apa-apa. Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yang datang, baru aku saja.












