Mungkin ia, somehow, takut perbuatannya kemarin ketahuan Papinya. “Ah, kenapa buru-buru Pak? Bokeb Hitung-hitung ini untuk membalas kenakalanmu tadi yang berani membanting pintu
di depanku. {Kini terbukti upayamu itu gagal total. “Eh, Oom Heru rupanya. Namun saat keluar barusan ia
tetap mengenakan baju serba tertutup. Untuk sesaat ia tak bisa bicara. Biasanya cara ini selalu berakhir dengan “happy ending”. Rupanya kau cukup tahu diri juga. Dengan patuh dan
penuh perhatian gadis itu menyepong-nyepong penis hitam Pak Heru dengan begitu dalam. Jadi, maafkan daku beribu maaf deh. Cewek itu begitu langsing dan
terawat tubuhnya, sama sekali tak terlihat adanya timbunan lemak yang tak sedap dipandang. Semua itu bukan melulu karena prestasi
dirimu. Kau dan aku sama-sama punya anak cewek. Dan perbedaan kontrasnya begitu luar biasa.
