Erangannya lagi-lagi meninggi sewaktu kuciumi dan jilati sela-sela pahanya, dan kusibakkan labia vaginanya ke kanan kiri agar leluasa merambah wilayah tersebut. “Ihhh, apa-apaan sih Mas nanya itu? Video bokep Ntar giliranku bisa menyusul, waktu kita masih banyak koq,” kataku. Bernard yang mengalami sedikit kerusakan. “Segalanya kupersembahkan demi kenikmatanmu, sayang … Nikmatilah apa yang kuberikan padamu malam ini, Mbak …” kataku di sela-sela kesibukan melakukan penjelajahan-ulang pada kemaluannya yang begitu merangsang. Seterusnya kuciumi pangkal paha dan rambut-rambut halusnya serta mulai menjilati celah-celah pahanya dan mengarahkan mulutku ke vaginanya. Okkhhh benar sekali, nikmat amat sih?”
Kuperhatikan usahanya untuk menarik-turunkan tubuhnya agar penisku bisa maju-mundur di dalam liang vaginanya. Ciumanku kuarahkan ke dagunya, turun ke lehernya yang jenjang dan pundaknya, sesekali kuisap kulitnya dan lidahku kugerakkan menggelitik hingga ia menggeliat geli bercampur nikmat.
