jilat sayang.. Wuahh.. XNXX Jepang please..”
“Hmm.. Perlahan kuturunkan CD-nya. tubuhmu indah sekali..” Kataku memuji seperti halnya memberi pujian kepada customer perusahaanku. Setelah kejadian itu Jenni makin ketagihan. Hmm..dari balik CD-nya terlihat bulu bulu halus dan hitam legam. Sungguh saat itu Jenni kelihatan sangat seksi. Marketing menurutku bersaudara dengan rayu merayu customer, yah si cewek tadi juga bisa tergolong customer. Wanita yang kutahu sedang stress dan sedang mencari pelarian sesaat ini harus ditenangkan. “Ayo, Urip.. Jenni membalas tidak kalah hotnya. “Kadang gue pengen balas aja, selingkuh sama yang lain, biar impas..”
“Hmm.. Sebetulnya sejauh ini tidak ada yang kurang dengan keluarga dan profesiku sebagai orang marketing. Kupindahkan bibirku ke bibirnya.“Tenang sayang, perang baru dimulai..” Kataku berbisik. Masih jam besar 20.15.“Lain kali aja deh, gak enak kan ntar apa kata teman teman” kataku agak nervous tapi dalam hati aku berdoa, mudah mudahan dia tidak basa basi. Kelentitnya kupilin pilin pelan dan
