Aku tak mensia-siakan kesempatan itu dan segera ikut nongkrong di depannya sambil berusaha membantu padahal tujuanku hanya ingin melihat kontolnya. “Aku ikut ya Pak, serem disini sendirian”
“Lah, aku mau mandi kok ikut”
“Nggak apa-apa lah Pak, aku ikut yah”
“Ya sudah ikut saja”Sambil berjalan aku mencoba memancing ke arah pembicaraan yang lebih saru.“Pak Pardi masih suka ngocok nggak?”
Dia terlihat kaget dengan pertanyaanku, tapi dia menjawabnya, “Ya kadang-kadang”
“Berapa kali Pak sehari”
“Yah nggak tiap hari. Bokep live Pak Pardi kemudian naik ke atas, dan saat itu kepala kontol Pak Pardi menyembul dari sisi samping celana kolornya, dan karena celana kolornya basah, tercetak jelas bagian rahasia Pak Pardi.“Pak, kepalanya keluar tuh,” ujarku sambil tertawa. Kenapa nggak ikut ngocok sekalian?”
“Ah saya malu Pak, kontol saya nggak sebesar punya bapak”
“Kenapa malu, kamu kan belum sempurna betul pertumbuhan kontolnya. Aku buat gerakan mengocok seperti aku biasa mengocok kontolku dan Pak Pardi juga sangat menikmatinya, terbukti dia
>