iya bu… tadi Ibu bicara apa?”, ujar saya tergagap gara – gara melihat sepasang payudara Bu Gita.“Wah dik Rafa kenapa? Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Bokep Saya jadi inget temenku di kantor yang bernama Dion, untungnya dia nggak saya ajak ke sini. Oh iya ini brosurnya pak dan bapak silahkan melihat – lihat spesifikasinya”, ucap saya.Kemudian Pak Ali menerima brosurku dan membacanya sekilas. Kemudian kamipun tiduran sejenak untuk menghela nafas kami. Tak lama kemudian seorang wanita datang.“Ini loh sayang, akukan udah janji sama kamu kalau aku akan kasih hadiah ultah ke kamu, nah Dek Rafa ini sales yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama Papah ke Amerika”, Kata pak Ali kepada istrinya.“Iya pah makasih ya Pah”, ucapnya kepada suaminya.Kemudian Bu Gita ini mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman.“Saya Gita…”, ucapnya.“Oh iya Bu, saya Rafa”, balasku sembari bersalaman.Saat itu terasa halus sekali
