Aku sudah melirik satu gaun malam warna hitam yang aku suka, tapi belum kubeli sampai sekarang karena lumayan mahal. “Eks-ku belum pindah keluar dari sini… dia bisa mencak-mencak kalau mencium parfummu.”
“Hah!” aku serasa baru ditampar, mungkin balasan tamparanku tadi di kamar ganti. Bokep Colmek Di mana alamatnya?” ujarnya tanpa menunggu jawaban ya atau tidak. Sorenya aku ditelepon, katanya sudah beres dan bisa dijemput. Well, mungkin duit segitu tidak berarti apa-apa buatnya, tapi kan bisa jadi beban untukku.Selesai dinner, Kelvin benar-benar membawaku pergi ke rumahnya. Bukankah tadi hampir?” Dia tidak marah, cuma agak kesal mungkin. Aku sadar, ada seorang cowok yang sedang dilanda birahi, aku yang menyebabkannya begitu, dan aku sedang diminta tanggung jawab. Lewat sentuhannya di kulitku dan desahan nafasnya, darahku mulai naik.
