Dari luar baju ketatnya, kulihat payudara yang sangat kencang mengancung keatas hingga membuatku menelan ludah.Mengingat tetanggaku yang sangat menggoda itu, aku pun beniat melaksanakan niatku untuk menjadikannya pelampiasan nafsuku, karena kupikir Risya pasti juga membutuhkan sentuhan dari seorang laki-laki yang pasti dia rindukan. Bokep Montok . aku sudah sekali mas” katanya sambil menarik nafas.“Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua” tanya Risya.“Terserah mbak” jawabku.“Aku sih pasrah aja. Ternyata mandi di rumah ya padahal aku sudah siapkan air hangat”
“Terima kasih, mbak Risya baik sekali”.Perempuan itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang kupandangi kemontokan pantatnya yang besar dan padat. Asyik juga, tapi sebagai imbalannya aku mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga dirumah Risya. Dengan cahaya dibawah meja tentu saja aku gak dapat dengan jelas melihat isi CD merah itu, namun itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi.
>