Namun tak urung ia mendekatiku, dan menerima gagang telepon yang kusodorkan. Bokep Kemaluanku terus menggesek-gesek kemaluan kak Dewi. Namun sebuah telpon dari kak Dewi membuat semuanya lebih baik,
“Tedy kamu kemana aja ? ingin rasanya kusentuh bibirnya itu. Tedy gak akan membocorkannya ke siapa-siapa kok !”,
“Tedy tahu semuanya ?”, kata kak Dewi tiba-tiba. “OK, tenang aja !”, mulutku penuh roti, tapi pandangan mataku tak berkedip menyaksikan pinggul kak Dewi yang dibungkus pakaian dinasnya. Aku jadi menahan nafas. Jemari tanganku digenggamnya. Tak jadi menyalakan rokok. Tuh dikomputer hapus-hapusin gambar gambar jelek kayak gitu !”,
“Bisa juga sih…, kalau masturbasi bahaya enggak sih kak?”, aku kembali melontarkan pertanyaan yang mengagetkannya. Diarahkannya kepalaku untuk menciumi dadanya. “Kak, maafin Tedy yah !”, kataku sambil meletakan gelas yang airnya habis kuteguk. Benar-benar terdiam. Aku malu sekali. Aku terengah-engah, dalam kegelapan. Lalu aku mulai menggesek-kesekanya. Ya ampun, berantakan begini, dan… Hand Body Lotion tumpah… mati
