jangan sakit!” mendengar rintihan tak karuan itu nafsuku semakin bangkit, pinggulku segera bergerak maju mundur dengan ganas.Dasar sifatnya bawel waktu bertempuran dia masih sempat bacot sambil merintih,“Akhh.. Bokeb Kurapatkan dia ke tembok, ku kecup keningnya merambat ke telinganya dimana aku berbisik,“Sa, kamu pernah melakukan ini sama siapa saja?”“Baru kamu , andry dan mantanku di SMA, kamu sendiri gimana Fer, aku ini cewek yang keberapa yang kamu perlakukan begini?” aku terdiam sesaat disaat ditanya seperti ini.“Selain Vivi dan kak Wilona mungkin kamu yang ketiga dan terakhir bagiku Sa”.“Kenapa kamu bilang aku yang terakhir Fer?”“Ya karena aku sudah berdosa pada Vivi, aku tidak mau menambahnya lagi”.“Hihihi, ternyata masih ada juga cowok yang lugu seperti kamu Fer”.Lalu dia berkata didekat telingaku,“Jadi kamu belum bisa membedakan antara seks dan cinta?” habis menyelesaikan kata-kata dia langsung mengulum telingaku dan kubalas dengan meraba punggung mulus dan pantatnya.Kami saling raba bagian-bagian sensitif selama beberapa




















