aduuh..!”
“Iii.. aawh.. Sex Bokep Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? pentilnya.. “Aduh.., begimana sih..? aah..!”
“Rin, kamu kok seksi banget sih..? Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. “Aah.. Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal.




















