Sifat manja Evi yang selalu menatap aku tanpa berkedip yang membuatku akhirnya sedikit melupakan Tia. Rudi menatap curiga ke arah kami yang mungkin masih terlihat tidak siap dan kacau.Setelah makan malam selesai, acara selanjutnya dimulai. Bokep Korea “Thanks ya, Vi”. Mengapa bukan Hendra atau Rudi yang mereka perebutkan?Untuk menebus kesalahan, akhirnya aku mengabulkan permintaan Evi untuk mengantarnya ber window shopping ke Cirebon Mall. Uffftgh..aman..pikirku licik.Waktu sudah menunjukkan puluk 9 malam.Kami semua berkumpul di ruang karaoke. Kami bertiga hanya duduk terbengong-bengong menatap keluar jendela. Hujan tidak juga berhenti. Aku geser posisi dudukku mendekati Evi. sambil sesekali mempermainkan puting susunya seolah menarik perhatianku. “Engga cape , Vi, Kok belom bobok ?” tanyaku membuka percakapan. Tanpa aku duga sebelumnya, tiba-tiba Evi sudah menghampiri aku dan langsung duduk bersandar di depanku sambil meraih kedua tanganku untuk memeluknya erat-erat.
