“Ooohh… La.. Bokeb Edan, lagi-lagi si Lala seperti burung yang lepas dari sangkar saja kembali teriak-teriak keenakan merasakan sodokan si kecil-ku yang makin aku bikin kencangan lagi. Setelah tidak bisa menahan si kecil-bandotku yang mulai mengacung-ngacung ke bibir bawahnya, aku pun mulai membimbing anak TK itu (si kecilku) masuk ke liang yang sudah empot-empotan dari tadi. Setelah sekian lama menerima manufer si kecil akhirnya si sempit bisa juga beradaptasi. (gimana yang punya Escudo sudah ingat?) buat hiburan kali yaa..?” aku sama Lala senyum-senyum sampai ketawa lepas deh (meski dipaksakan, kan masih lemes).Kita jalan sambil pelukan. oohh!” Lala menjerit-jerit menahan si kecil yang mulai memasuki kewanitaannya. “La yang ini buat Iyan yaa, please…?” aku minta celana dalamannya (itu CD kan penuh noda si ‘sempit’-nya Lala, tidak tahu buat apaan entar?).
