“Kamu akan melakukannya sekarang? Hey, seleramu lembut juga. Bokep Jilbab/Hijab Aku mendiamkannya. “Hey, geli. “aku ingin mengecupmu.”
Kutatap ia dengan alis berkerut. “Tidak. Kelelahan sudah merasuk ke dalam tulang sumsumku. Kupandang wajahnya. Kutekan pinggulku kuat-kuat ke depan. Kegelian bercampur kenikmatan membuatku terbang ke awang-awang imajinasiku. Alisnya berkerut, bibirnya setengah terbuka, seolah hendak mengatakan sesuatu. “Mau minum apa?”
“Air putih,” ia berseru dari ruang tamu. Aku menepikan mobil dan menginjak rem. Kamu akan mengantarku pulang, bukan?”
“Tentu saja. Kami saling terpaku beberapa saat, sebelum akhirnya ia berkata, lebih mirip desis gusar,
“Kamu hanya mau diam begitu?”
“Sial,” makiku. Ia hanya balas menatapku dengan alis terangkat seolah mengulangi pertanyaan yang baru diajukannya. Ia memandangku dengan bibir setengah terbuka.
