Denyut-denyut di dinding vaginanya sangat bisa kurasakan.Gerakanku semakin lama semakin cepat, dan Santi pun semakin gelisah kembali. Aku masih belum berpikir yang aneh-aneh waktu itu. Bokep Cina Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Aku penasaran nih.” entah setan mana yang merasukiku hingga aku berani berkata demikian.Sepertinya urat maluku sudah putus. Akhirnya setelah kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku ke dalam liangnya secara perlahan. Lidahku mulai menyapu bibirnya dan memaksa masuk ke dalam mulutnya. Perempuan itu kira-kira berusia 35 tahunan mengenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang sepertinya sengaja untuk menonjolkan aset miliknya itu, dipadu dengan bawahan rok jeans pendek. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Tapi aroma itu telah membuatku rileks dan nyaman.Ketika aku masih termangu melihat keadaan sekeliling, suara Santi yang lembut mengejutkanku.“Ayo atuh A’, jadi pijit ga?
