Pinggulnya maju mudur mengikuti genjotan kontolku di memeknya yang suci itu. “Assalamualaykum, Bu Aisya”
“Waalaykumsalam … Ehh, Pak Hadi. Bokeb Wajahnya memerah dan terasa dadanya bergetar kencang. Benarlah, tak lama kemudian sesosok tubuh yang sintal berjilbab panjang keluar dari kamar mandi tersebut. Setelah itu aku rapikan jubah, rok dan jilbabnya, aku masukkan kembali payudaranya yang indah yang tadi menyembul keluar, kemudian aku gendong tubuh indah seorang Aisya Pradana menuju mobilku. Tubuh kami berdua tiba-tiba mematung, tak bergerak sedikit pun. “Ahh … ahhh … ahh, Aisya mau pipis pakk …ahh”
“Lepaskan semua birahimu sore ini sayang … Bapak akan buat kamu melayang”
“Ahhh ahhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhh, Pakkkkkkkkk …………. “Bu Aisya …”Ujarku sambil mencegat dan menatap mata Aisya. Ohh … aku makin tak sabar untuk menikmati tubuhnya yang suci ini.




















