“Kak, terima kasih atas kesediaanmu bermalam. Bokep Mama Ada acara yah? “Oke kalau gitu, kita berangkat sekarang” katanya sambil melangkah ke pintu mengikutiku, tentunya setelah kami pamit sama orangtuanya.Setelah kami duduk di atas becak, kedua orangtua Nidar berpesan agar kami hati-hati dan cepat-cepat pulang. “Oh yah, aku nggak sadar Kak. Dalam hatiku mungkin ia mau kencing, namun harapanku semoga ia mendatangiku. Lagi pula nggak enak sama tetangga, nanti dicurigai aku macam-macam” jawabku mencoba menjelaskan alasanku.Jam dinding yang tergantung di atas TV menunjukkan pukul 12.00, namun hujan belum reda juga. Mudah-mudahan saja Nidar berpakaian seperti kemarin waktu ia ke rumah kostku tanpa kenakan CD. Aku tidak membeda-bedakan di antara mereka. Kuberanikan mengangkat pahaku ke atas pahanya yang mulus dan tak terbungkus itu.




















