Ningsih? Bokep Tobrut Sepulang dari Singapore, aku dan Ningsih masih selalu bertemu di beberapa motel di Jakarta dan sekitar Botabek. Ningsih menurut dan wow! Tapi aku yakin, dia pun ingin diperlakukan demikian karena ternyata dia tak menolak bahkan kerjanya semakin rajin dan cekatan bahkan tak pernah bolos (termasuk ketika datang matahari, eh datang bulan). aduuhh… aanggg.” Ningsih semakin ramai mengerang dan melenguh tak peduli suaranya akan didengar orang. Hari Sabtu pagi sampai siang hari kami terus tidur berpelukan mesra, pintu kamar terus berstatus “DO NOT DISTURB” sebab ada dua sejoli yang sedang memagut kasih, dan sampai Minggu pagi kami terus bercinta dan bersetubuh tak bosan-bosannya sampai tujuh kali. Oh, Ningsihku semakin bahenol saja badannya, dan buah dadanya yang semakin montok menekan dadaku. Sebulan sebelum menikah dia kuajak ke Singapore untuk operasi selaput dara, karena aku tidak ingin Ningsihku bermasalah dengan suaminya pada malam pengantinnya.




















