Matanya perlahan terpejam. Bokep Jilbab/Hijab Aku malah sempat menekan tubuh Eksanti hingga punggungnya bersandar di dinding. Pada saat aku membawanya menuju tempat tidur, Eksanti melingkarkan kedua kakinya di pinggangku. Giginya menggigit bibir bawahnya untuk menahan laju birahinya yang semakin kuat. Aku ingin menulis pesan di pintu kamar Yoga karena memang aku sangat perlu dengannya.Sementara aku sedang menuliskan pesan, samar-samar terdengar suara televisi dari dalam kamar Eksanti, di depan kamar Yoga, pertanda ada seseorang di dalam kamarnya. Aku tidak sempat menarik keluar batang kejantananku lagi, karena secara spontan Eksanti juga menarik pantatku kuat ke tubuhnya, berulang kali. Tidak beberapa lama berselang pintu terbuka kembali, lalu dia mempersilakan aku masuk ke dalam kamarnya. Lalu, perlahan-lahan aku menarik turun cup bra-nya. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena situasinya memang tidak memungkinkan.Di kantor.., di rumah.. Aku mulai menghitung detik-detik yang berlalu hingga hampir setengah jam, dan tiba-tiba handphoneku berbunyi. Suasana lesehan










