Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”“Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati. Bokep Mama Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. “Eit! “Susan!” Adolf memanggil seseorang. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Aku baru saja bangun tidur. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga.
