Bagai mendapat angin segar, tidak kusia- siakan kesempatan emas ini. Bokep Ojol Lampu ruang bioskop dinyalakan dan kami pun berjalan keluar dari ruang bioskop. Akhirnya kubuka resleting celanaku, dan kukeluarkan kontolku agar belaian lembut tangan Tia bisa langsung bersentuhan dengan batang kontolku. Kukecup kening Tia dengan mesra dan hangat. sekarang giliran Tia yang ngerjain bapak…” jawabnya. Aku pun mengikutinya masuk setelah memarkirkan mobilku. “Ech… kok malah ditekan sich tanganku… ntar tak remes loch gunung kembarmu…” ujarku…“Remas aja Pak kalau mau….” tantang Tia. Kuambil sebatang rokok dan kunyalakan sambil menunggu Tia berganti pakaian. Kudiamkan kontolku sebentar, berusaha menikmati ketatnya lubang memeknya dan kedutan- kedutan nikmat yang menjalar di seluruh batang kontolku.Ternyata Tia sudah tidak perawan, yang akhirnya secara tidak langsung menjawab pertanyaan dalam hatiku.
