“Terruuss maaaaah, enak sekali…”Tiba-tiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa.Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Bokep Thailand Yah… dari pada enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung.“Sini sayang naiklah”, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di atas tubuh mama dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar.Tanpa berkata kata, lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang. Kalau mama enggak percaya, boleh deh dibuktiin atau di test ke dokter.”, tambahku sambil kuelus-elus paha mama. Akhirnya kami tertawa berbarengan dan tiba2 saja ada ketukan di pintu kamar, “Buuuu… sudah siang!”. “Kenapa Ma?”
“Maasss, tolong cabut punyamu dulu, mama mau mengelap punya mama supaya agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinya”, katanya.Bener juga kata Mama, kataku
>