Dan selanjutnya, aku menutup mulut rapat-rapat. Bokep HD Libidoku sudah naik ke ubun-ubun. Ia membalasanya dengan gerakan yang sangat terlatih dan terampil. “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Astrid tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Bu Astrid tampak begitu menikmati itu. Kalau tak ada dinding kaca ini, aku pasti bisa mendengar desah-desah nikmatnya. Kubenamkan wajahku di tempat Astrid dan kumainkan lidahku, merangsek sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar itu. Ini membuat aku harus mengimbanginya terus, berapa kalipun ia memintanya.Kami berada di Bali seminggu penuh. Tubuh Astrid bergetar hebat. Bawa aku ke ranjang itu. Telusuri sekujur dadaku. “Pangil aku Astrid saja. Paham?” ujar Bu Astrid tegas.Aku terdiam sejenak. Sungguh manis dan segar bibir itu. Saya akan tutup mulut. Aku mencari WC. Entah kenapa aku tak lagi ragu. Iapun menarik penisku maju mundur mulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan jepitan mulutnya.
