aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, penisku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan lidah bule’ Hanii dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat berserakkan. tapi .. Bokeb tapi .. woauu asiknya bukan main.. jawab bule’ Hanii pasrah.. Kumainkan maju mundur.. na.. “Bule’ tau koq.. dari pemainan rambut ia beralih melumat penisku dengan mulutnya.. Pokoknya..benar-benar suntuk aku malam itu, dan terpaksalah aku “onana”.. Segera aku mengangkat badan sehingga aku dapat memeluk Bule’ Hanii seperti orang memangku dan setelah beberapa kali kusodok-sodok.. Tubuhnya menggeliat.. Setelah turun dari taksi kami langsung check in di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kami. Tubuhku dipeluk erat sekali..mulutnya langsung kututup dengan bibirku sementara tanganku menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Bule’ Hanii mencapai orgasme.Kubiarkan penisku menancap di lubangnya..dan setelah beberapa saat ia mengalami orgasme, kubalik lagi tubuh Bule’ Hanii.




















