Ku peluk dia lalu ku ucapkan lagi,
“Aku mencintaimu Anti…”, ia tidak mau diantar, mungkin ia masih ketakutan. “Jadi, masih bisa ditambal mas?…”, tanya gadis itu. Bokep SMA Ia berjalan di sampingku mengikuti hingga ke kios kecil kami. Spermaku belepotan di tangannya,
“Tuh WC An… Cuci tangan gih…”, kataku yang lalu membersihkan penisku dengan tissue. “Ini nomor hp saya, kalau saya gak kembali, cari saya aja mas…”, merasa tidak enak, gadis itu mencatatkan nomor hp nya ke kertas kosong, dan ia serahkan bersama KTPnya. Ku sms dengan nada yang meyakinkan bahwa aku akan memperjuangkannya.Pikiran busukku akhirnya berencana pada penodaan ranti. Aku pun pasrah menunggu balasan sms-nya yang kian tak kunjung tiba. ranti benar-benar ketakutan karena keperawanannya yang sudah kurenggut. Tubuh kami berpelukan tanpa celah, dadanya yang montok menyentuh dadaku, tubuhnya yang bahenol ini kini menjadi milikku sementara.




















