Ugh.. Bokeb Masuk aja.”Wah.. Aliran air yang membasahi rambut, wajah dan seluruh tubuh, membuat tubuh kami makin panas. Aku segera berdiri dan nekat membuka pintu kamarnya. Ke kamar mandi. Aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Felicia dengan terampil mengikuti tempo kocokanku. Mukanya terlihat penasaran. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. Felicia membalas ciumanku. Aku memang ingin membuat Felicia kedinginan. Tapi tidak terlihat canggung. Perlahan tanganku merayap naik sambil memijat ringan pinggang, punggung dan bahu Felicia. Felicia tidak mau duduk. “Aku orgasme. Mukanya terlihat penasaran. Aku kecolongan. Sudah lama sekali aku tidak bercinta. Felicia menggelinjang geli. Lama kelamaan suaranya makin keras. Aku tersenyum. Wah.. Biarkan saja. Aku menyalakan shower dan kemudian di bawah air yang mengucur dari shower, kami semakin hangat merapat dan saling merangsang. Kulihat payudara Felicia sedikit terayun-ayun.
