Aku hanya melihat, matanya polos menerawang jauh langit di atas sana yang menguning pertanda malam akan segera tiba. Bokep Montok Spermaku keluar banyak sekali di dalam vagina Wulan. Tubuhnya menggelinding sampai akhirnya ia tercebur ke dalam air. Aku, Robby dan Doni turun ke sungai, lalu mandi di situ. Wulan mengiba, “Aduhh.., sudah dong Ro.., ampun.., sakit Rob”. Sepintas kulihat lengan Robby menyentuh buah dada Wulan. Beberapa menit kemudian aku merasakan penisku sangat tegang dan berdenyut-denyut. Tiba-tiba Wulan berteriak keras sekali. Aku melihat Doni dengan sangat kasar meremas-remas buah dada Wulan. Wulan berteriak sambil mempertahankan celananya agar tidak melorot. Doni dan Robby menyaksikan atraksiku dari jarak dua meter. Aku khawatir kebahagiaan rumah tangga kami akan hancur bila ternyata kenyataan pahitlah yang kami dapati.Akhir Desember 1997 kami menikmati pergantian tahun baru di rumah saja.
