Aku lepas ciumanku, lantas aku memandang Nisa yang sedang melihatku dengan sarat harap. Bokep Crot “Halo Nis ! Kemudian aku membelai punggung Nisa kembali. “Bukan disitu” kata Nisa lagi. Nisa mengangguk kecil.“Ya udah, anda tidur. Brengsek semua” kata Nisa sambil mengolah posisi yang tadinya menghadapku menjadi menghadap keatas. Kemudian Nisa masuk kekamar mandi mencuci badan dan berganti pakaian. “Noh di ruang tamu, aku masih ada kasur cadangan kok” jawabku.“Kamu dah santap malem ?” tanyaku. Kan kamu tidak sedikit banget tolong aku” lanjut Nisa. Hmmm… ternyata Nisa benar-benar terangsang, memeknya sudah paling basah.Sekarang aku memegang memeknya dari depan. Aku cuma ingin meyakinkan Nisa lumayan terangsang sebelum aku menjebol memek perawannya. Nisa hanya mengangguk kecil. “Lagi yan..Lagi yan..Lagi” desahnya seraya memegangi pantatku seakan hendak menekannya terus. Udah malem nih” rajuk Nisa padaku tampak memelas.“Ok deh, anda tunggu sebentar, aku jemput sekarang, 10-15 menit deh” jawabku. Kemudian aku memberanikan diri guna
