Jay, kembaranku. Seandainya aku…Surabaya, awal Juni 1999Persiapan ujian benar-benar membuat kami sibuk. Vidio Bokep Itulah sahabatku, gadis cerewet yang berbicara seperti kereta api, yang kukenal sejak penataran mahasiswa baru. “Hanya maaf?” Jay tertawa. Bukan emosi terhadap Jay, melainkan terhadap dirinya. Aku tak ingin mendengarnya. Air mata mulai membasahi dadaku yang terbuka. Di dalam saja!” Mama Chie memanggilku masuk. Jay. “Ray…” kudengar gadis itu meratap terisak dalam dekapanku. Sesaat setelah percintaan itu, aku mulai bisa menebak berkas-berkas fakta yang sebelumnya terasa begitu gamang. Seandainya aku…Surabaya, awal Juni 1999Persiapan ujian benar-benar membuat kami sibuk. Gadis yang satu ini sangat unik. Menemuiku dan meminta maaf?”
Kutatap mata Jay, mencoba menyelami perasaannya, sama seperti dulu. Aku pun juga. “Seandainya saja pikiran kita sudah lebih terbuka, mungkin Indonesia sudah kehabisan perawan. Berteriak-teriak protes di sisi kupingku, karena menurutnya, seandainya saja saat itu tidak ada rencana yang sudah terbentuk, ia pasti sudah melayangkan bogem mentahnya
