Dia diam saja malah ngelendot.Aku menciuminya dari belakang, rambutnya wangi.Tanganku tanpa basa basi meremas kedua payudaranya yang tidak terlalu besar. Film Porno Kami memang membawa buku kecil yang berisi terjemahan bahasa Indonesia – Mandarin. Saya tidak ingat pada bulan apa lawatan saya ke Bijing itu, tetapi seingatku udaranya lumayan dingin. ” Sudah oke garap aja,” kata Bode.Aku rada shock juga bagaimana mulai ngomongnya. Namun mereka lalu mendatangiku.“Mereka mau nunjuki tempat ambil taksi,” kata Bode.Aku hanya menyebut taxi mereka mengangguk, lalu menunjuk arah di seberang lapangan merah. Menurut Bode kedua cewek ini bisa digarap.Aku setengah yakin, setengahnya ragu . Masalahnya kami tidak bisa bahasa Mandarin, yang kami tanya, sama sekali tidak paham bahasa Inggris.Menggunakan bahasa isyarat untuk tanya pintu keluar, tidak satu orang pun memahaminya.




















