Aku membelai-belai rambut Mang Sudin yang ikal, berkali-kali aku harus rela mendesah dan merintih ketika batang lidahnya menggaruk-garuk isi vaginaku, ohhhh…. “Essshhhhh…, Nonn…, Anjinggg siah AMOY, si-mulussssshh” Mang Sudin mendesak-desakkkan selangkangannya pada bongkahan buah pantatku
Aku menggigil merasakan sebuah benda yang menggesek-gesek belahan pantatku , menekan, dan bermain-main di antara himpitan buah pantatku. Bokep (aku dan tokoh khayalanku yang tampan),Aku seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di kota ini. Aku bertahan agar kedua kaki mulusku tetap mengangkang lebar walaupun rasa nikmat dan geli itu begitu kejam menyiksa kemaluanku.. Sangat jauh sekali…., hancur sudah khayalan indahku selama ini. Sesekali aku mengatur posisiku agar lebih leluasa menaik turunkan vaginaku. Tubuhku basah kuyup oleh cairan keringatku yang menetes dan meleleh dengan deras. “ANJINGG….!! he he he cupphh cupphhh.. Cruutttt………Maaaaangggg.”
“KECROTTTTTTTT…….”
Tubuh Mang Sudin rubuh ke belakang sambil memeluk tubuhku yang terengah keenakan di dalam pelukannya.




















